Cari Blog Ini

Senin, 10 Mei 2010

Hari Yang Menyebalkan

“Ipin bangun! Kamu nggak kuliah hari ini?” teriak ibu dari dapur yang sedang menyiapkan sarapan pada pagi itu. Aku pun terkejut melihat jam dindin dikamarku sudah menunjukan pukul 06:30.
Dengan rasa panik aku pun terburu-buru untuk menuju kamar mandi, teringat bahwa pagi ini aku akan mengikuti praktik dikampus. Setelah selesai mandi aku langsung menyiapkan segala macam perlengkapan untuk mengikuti praktik. Setelah itu tanpa pikir panjang aku pun langsung pamit pada ibuku dan langsung berangkat ke kampus. Waktu telah menunjukan pukul 06:45. aku pun sangat panik dan yang ada dipikiranku hanyalah aku tidak boleh terlambat sampai ke kampus untuk mengikuti praktik yang akan dimulai pukul 07:30.
Jarak rumahku dengan Universitas sangatlah jauh, untuk menuju Universitas aku harus ke stasiun untuk menunggu kereta yang akan berangkat kearah Depok. Pada saat aku menunggu kereta sangatlah menyebalkan. Sering sekali aku terlambat untuk mengikuti pelajaran yang di berikan di Universitas dikarenakan kereta yang akan aku tumpangi terjadi gangguan yang disebabkan umur kereta yang sudah cukup tua dan sudah tidak layak lagi untuk digunakan sebagai sarana transportasi.
Waktu terus bejalan kereta pun tak kunjung datang. Sampai dengan pukul 07:00 kereta pun tak ada kabar. Aku pun mulai kebingungan. Samara-samar terdengar pengumuman bahwa kereta yang sedang mengalami gangguan telah dapat dioperasikan. Dan akan masuk ke stasiun pada pukul 07:15, perasaanku pun semakin campur aduk. Mengingat aku harus sampai dikampus pada pukul 07:30. Akhirnya kereta pun datang dan aku langsung naik ke kereta itu. Sepanjang perjalanan aku terpikir pada praktik yang akan aku jalani pada pagi hari ini. Apakah aku masih boleh mengikuti praktik atau aku tidak boleh mengikuti praktik karena aku terlambat sampai kekampus.
Aku pun sampai dikampus dan langsung menuju ruangan lab dimana aku akan melakukan praktik. Sesampai aku didepan pintu lab. Terlihat sang kakak yang menjadi KP sedang mengabsen para peserta praktik. Dan aku pun meminta izin kepada kakak tersebut agar aku bisa mengikuti praktik pada hari itu. Dan apa yang aku takutkan pun terjadi. Sang kakak tersebut tidak mengizikan aku untuk mengikuti praktikum pada hari itu. Aku pun merasa sangat kecewa pada keputusan kakak tersebut karena aku hanya terlambat 10 menit saja, mengapa aku tidak diperbolehkan masuk. Tapi aku sadar semua itu salahku andai saja aku tidak bangun kesiangan pasti aku tidak akan terlambat untuk mengikuti praktik tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar